Bisnis Plan Sederhana| Ayam Penyet Sambal Terasi Pedas

Bisnis Plan Sederhana| Ayam Penyet Sambal Terasi Pedas




BUSINESS PLAN
AYAM PENYET SAMBAL TERASI PEDAS
PROPOSAL
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan










Oleh  :
Keuis Siti Nurjanah


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
2016



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I GAMBARAN BISNIS
A.    Latar Belakang
B.    Gambaran Bisnis
BAB II STRUKTUR PERUSAHAAN
A.    Struktur Organisasi
B.    Pembagian Tugas
BAB III PEMASARAN DAN STRATEGI
A.    Peluang Pasar
B.    Analisis Pesaing
C.    Target Pasar dan Kebijakan STP
D.    Strategi Pemasaran
E.    Kebijakan 4P
BAB IV OPERASIONAL
A.    Alat dan Bahan
B.    Proses Pembuatan
BAB V KEUANGAN
A.    Biaya Variabel dan Biaya Tetap
B.    Perhitungan Harga Pokok Produksi
C.    Modal Awal
D.    Perhitungan Harga Jual
E.    Perhitungan Laba Bersih
F.    Perhitungan BEP (Break Event Point)
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
B.    Saran


RINGKASAN EKSEKUTIF

Berdasarkan pengamatan, kuliner merupakan hal yang cukup menjanjikan sebagai faktor kebutuhan manusia akan konsumsi. Sehingga kamipun melakukan bisnis kuliner ini sebab masyarakat tidak akan pernah bosan dengan kuliner.
Konsumen dapat dibagi dengan beberapa tingkatan yakni: Pertama, The Loyal Consumen yakni konsumen yang rela mengeluarkan dana lebih demi terpenuhinya selera dan kebutuhan mereka akan kuliner. Kedua, The Straught Consumen yakni konsumen akan menghabiskan dananya hanya untuk mengkonsumsi makanan yang menurutnya sudah sesuai dengan selera mereka, sehingga mereka akan jarang untuk mencoba tempat yang baru.
Oleh karena itu kami menganalisa bahwa untuk menghadapi tipe-tipe konsumen tersebut adalah rumah makan ataupun produsen, harus mempertahankan cita rasa agar konsumen ataupun pasar dapat bertahan.
Kami mengambil segmentasi dari kalangan mahasiswa, masyarakat sekitar, dan masyarakat umum. Kami juga memilih tempat yang strategis untuk membuka kios bisnis makanan Ayam Penyet dengan menyewa warung tempat kami mendistribusikan produk ini yang lokasinya terletak  di Jalan Batubeulah, Cisaruni, Singaparna. Selain itu, kami mengambil langkah untuk pemasaran dengan memanfaatkan sosial media, interaksi langsung serta menggunakan brosur.
Kami menjual Ayam Penyet ini dengan harga Rp. 11.000,00/ porsi. Dengan modal awal Rp Rp 6.710.800,00 kami optimis akan mendapatkan laba bersih/bulan sebanyak Rp. Rp.8.934.450,00  dengan asumsi banyaknya produksi 50 pcs/ hari. Sehingga apabila kita kalkulasikan selama satu tahun laba bersih yang dapat kita peroleh adalah sebanyak Rp. Rp107.213.400,00  dengan banyaknya produksi selama satu tahun sebanyak 18.000 porsi Ayam Penyet.

BAB I
GAMBARAN BISNIS
A.    Latar Belakang    
Usaha bisnis makanan merupakan bisnis yang senantiasa bertahan dan terus berkembang dengan meningkatnya kebutuhan kuliner masyarakat. Ada beberapa hal yang membuat bisnis ini terus tumbuh. Pertama, jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat yang menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan semakin meningkat pula. Semakin meningkatnya kebutuhan pangan tersebut mendatangkan peluang bisnis yang cukup menggiurkan. Salah satunya adalah bisnis makanan.
Kedua, makanan merupakan suatu kebutuhan masyarakat baik sebagai kebutuhan kuliner/jajanan maupun kebutuhan pokok. Bisnis makanan memiliki pangsa pasar tersendiri, yaitu pemuda seperti remaja, mahasiswa dan masyarakat penggemar kuliner. Salah satu bisnis makanan yang saat ini digemari adalah Ayam Penyet terutama bagi para penyuka sambal. Banyaknya penggemar Ayam Penyet meliputi kalangan bawah sampai kalangan atas menjadikan bisnis ini sebagai bisnis yang menjanjikan untuk memberikan keuntungan dan tidak mudah mengalami penurunan karena bisnis ini bukan merupakan bisnis musiman.
Bisnis makanan Ayam Penyet akan dikembangkan dengan sambal yang pas di lidah. Bisnis ini menyediakan produk yang memberikan cita rasa dan kepuasan tersendiri bagi konsumen terutama dalam hal kualitas rasa dan ukuran dengan jaminan kebersihan serta memberikan pelayanan  yang memuaskan dengan harga yang terjangkau sehingga konsumen dapat menjadi pelanggan setia Ayam Penyet ini.
Dengan hadirnya usaha dari produksi “Ayam Penyet” ini kami yakin dapat meningkatkan perekonomian di masyarakat dan dapat mengembangkan suatu usaha jangka panjang yang berkelanjutan di masa depan yang berorientasi terhadap makanan yang sehat dan bergizi. 

B.    Gambaran Bisnis
1.    Gambaran Produk
Produk “Ayam Penyet” merupakan makanan instan sehat yang bergizi dan memiliki potensi untuk bertahan dan terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan kuliner masyarakat. Pembuatan produk “Ayam Penyet” ini berasal dari adanya keinginan untuk menyajikan jajanan yang murah, sehat dan nikmat dikalangan masyarakat. Usaha ini dipilih karena tingginya jumlah masyarakat penggemar kuliner khususnya “Ayam Penyet”, proyeksi keuntungan yang dihasilkan cukup besar serta besarnya peluang untuk sukses karena bisnis ini bukan merupakan bisnis musiman dan dapat terus berkembang melalui berbagai kreasi dan inovasi.

2.    Visi dan Misi
Visi: “Menjadikan usaha Ayam Penyet dikenal banyak orang, menjadi jembatan antara selera dengan keinginan masyarakat akan Ayam Penyet yang bercita rasa khas dengan harga ekonomis dan mudah dijangkau juga ikut serta dalam memajukan perekonomian masyarakat dengan jiwa kewirausahaan”.
Misi :
Adapun misinya adalah sebagai berikut:
a.   Memberikan rasa dan ciri khas yang berbeda dari ayam penyet lain
b.   Menjaga dan meningkatkan kualitas Ayam Penyet.
c.   Bekerjasama dengan peternak ayam yang terpecaya.
d.   Melakukan inovasi baru baik dalam produk maupun pelayanan.
e.   Menjaga konsistensi rasa.
f.    Menjual menu dengan harga yang terjangkau sehingga dapat dinikmati siapapun.
g.   Membantu memperbaiki gizi dan tingkat konsumsi daging ayam di masyarakat menengah kebawah.
h.   Membuka cabang ditempat yang strategis.
i.    Berorientasi pada kepuasan konsumen dan lingkungan.

3.    Tujuan
a.    Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan memberikan pekerjaan sebagaimana dibutuhkan dalam usaha ini.
b.    Menyediakan masakan ayam penyet dengan cita rasa yang khas dan lezat dengan harga yang sangat terjangkau serta memberikan pelayanan yang bersih dan berkualitas untuk memberikan kepuasan kepada konsumen di warung makan masakan ayam penyet.
c.    Menjadikan usaha warung makan ayam penyet ini terus berkembang dengan membuka cabang di daerah-daerah lain.
d.    Memperoleh keuntungan.
e.    Membuat dan memperkenalkan pada masyarakat luas tentang produk makanan sehat dan bergizi.
f.    Turut andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

4.    Analisis SWOT
 a.    Strenght (Kekuatan): Pekerjaannya tidak sulit, Sumber daya manusia memadai, Banyak orang yang menyukai ayam penyet, Rasa yang pedas, unik, enak dan menggoda, Halal, Bahan baku mudah di dapat, Harga terjangkau sesuai dengan merk masyarakat indonesia, Menyediakan produk berkualitas, Ukuran ayam cukup besar per-porsi dan Tampilan ayam yang meningkatkan selera makan.
b.    Weakness (Kelemahan) : Tidak mempunyai cukup dana (modal kecil), Saingan dalam berbisnis cukup banyak dan sudah banyak pejual lain dan minimnya pengalaman usaha.
c.    Opporturrity (Peluang) : Banyak konsumen yang datang untuk membeli, Mendapatkan laba yang memuaskan, Mendirikan usaha ini karena banyaknya orang yang menyukai ayam penyet dan Tingkat permintaan ayam penyet tinggi.
d.    Treatment (Ancaman): Kurangnya dana, Persaingan dengan pedagang lain, Munculnya produk lain yang lebih berkembang, Standarisasi mutu, Perubahan selera masyarakat dan Harga bahan baku dan bumbu yang cukup fluktiatif.
BAB II
STRUKTUR PERUSAHAAN

A.    Struktur Organisasi

Usaha Ayam Penyet membutuhkan tenaga kerja sebanyak 3 orang, dengan deskripsi 2 orang pada bagian produksi dan 1 orang pada bagian pemasaran. Sedangkan untuk bagian administrasi dan keuangan dikelola oleh pemilik. Berikut adalah struktur organisasi usaha Ayam Penyet Goang
Pemilik Usaha
    Bagian Administrasi dan Keuangan
    Bagian Produksi
    Bagian Pemasaran dan Penjualan
 
B.    Pembagian Tugas
1.    Pemilik Usaha: Pemberi modal usaha, mengordinir jalannya usaha, dan merangkap sebagai bagian administrasi dan keuangan.
2.    Bagian Administrasi dan Keuangan: Mencatat arus kas masuk dan arus kas keluar usaha dan membuat laporan keuangan usaha.
3.    Bagian Produksi: Melakukan proses produksi dalam usaha dan menjaga mutu dan kualitas produk yang diproduksi.
4.    Bagian Pemasaran dan Penjualan: Memasarkan produk yang telah diproduksi dan menjual produk yang telah diproduksi.



 BAB III
PEMASARAN DAN STRATEGI


A.    Peluang Pasar
 Peluang pasar sampai sekarang masih terbuka luas apabila dalam urusan makanan biasanya konsumen tidak terlalu mementingkan harga, apabila serasa dengan timbal balik atau rasa yang didapat. Dengan bahan baku yang mudah didapat dan harga yang relatif terjangkau menjadikan  peluang keberhasilan dari Ayam Penyet kami cukup menjanjikan, karena sudah banyak dikenal masyarakat dengan tidak mengesampingkan kandungan gizinya serta cita rasa yang khas.

B.    Analisis Pesaing
Harga yang digunakan pesaing tinggi, masih belum bisa dinikmati seluruh kalangan (hanya kalangan tertentu saja), Minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali, pelayangan yang tidak prima dan alat pendukung yang digunakan belum terjamin kehigienisannya.

C.    Target Pasar dan Kebijakan STP
1.    Segmenting : Pada kalangan remaja, mahasiswa maupun orang tua dari usia 14 sampai 40 tahun yang sedang berjalan – jalan siang ataupun yang jarang memasak pada malam hari.
2.    Targeting : Remaja, mahasiswa, masyarakat sekitar dan masyarakat umum. Berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (semua kalangan) yang menyukai berbagai jajanan atau wisata kuliner serta tentunya penyuka makanan pedas.
3.    Positioning: Ayam penyet yang sehat dan bergizi karena memiliki banyak khasiat bagi kesehatan serta harganya terjangkau dengan cita rasa yang khas. 

D.    Strategi Pemasaran
1.    Pengembangan Produk
Kami akan mengembangkan produk dengan membuat standar mutu produk yang tercatat secara legal dan mendapatkan sertifikat izin BPOM Indonesia.
2.    Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk pemasaran kami akan mencoba menawarkan produk kepada perusahaan yang berskala nasional maupun  Asean guna mengembangkan produk kami yang khas serta membuka join venture kepada investor yang ingin menanamkan modalnya diproduk kami, dan yang terakhir mebuka cabang dikawasan publik.
3.    Kegiatan Promosi
Kami berencana untuk menciptakan website produk kami sendiri, sehingga semua masyarakat dari berbagai penjuru dapat mengakses produk kami. Dan kami juga berusaha untuk menyediakan pelayanan delivery order kepada pelanggan untuk kedepannya.

E.    Kebijakan 4P
1.    Produk : Kebutuhan akan makanan nikmat dan berciri khas kuat yang di butuhkan di semua kalangan remaja, orang tua dan kalangan para pekerja yang sibuk dengan pekerjaan sehingga menginginkan makanan yang siap saji dan praktis. Memiliki packaging menggunakan steroffom untuk yang dibungkus dan piring untuk yang makan di tempat.
2.    Price : Harga dari segala bahan relatif murah dan mudah ditemukan, modal promisi relatif kecil. Agar mendapatkan profit besar dan berlipat. Memiliki harga Rp.11.000,00/porsi dalam bentuk sudah matang.
3.    Place : Tempat yang mudah dijangkau kendaraan ataupun berjalan kaki (strategis). Kenyamanan dari segi tempat makan dan tingkat kebersihan dan keramahan para pelayan menjadi nilai plus untuk penilaian para konsumen. Lokasinya terletak  di Jalan Batubeulah, Cisaruni, Singaparna
4.    Promotion : Keramahan dan kenyamanan tempat bisa menjadi komunikasi antar konsumen dengan konsumen lainnya sehingga konsumen pertama bisa mengajak konsumen lainnya untuk datang. Promosi melalui media sosial baik instagram, fb, twitter dan fanpage. 


BAB IV
OPERASIONAL


A.    Alat dan Bahan
1.    Alat
Alat yang diperlukan untuk membuat Ayam Penyet adalah
a.    Wajan            g.    Serok
b.    Baskom         h.    Spatula
c.    Pisau              i.    Tabung gas
d.    Cobek           j.    Kompor
e.    Talenan          k.    Regulator dan selang
f.    Mangkuk        l.    Sarung tangan
g.    Sendok   

2.    Bahan  :
a.    1 Kg ayam yang segar dan bagus, potong menjadi beberapa bagian
b.    2  cm jahe, kupas dan memarkan
c.    2  ruas lengkuas, dimemarkan
d.    1,5 liter air bersih
e.    2  buah serai, dimemarkan
f.    2  lembar daun salam
g.    1  Jeruk lemon/ Nipis
h.    10 siung bawang putih
i.    2 cm kunyit segar,kupas
j.    8 butir kemiri, disangrai
k.    1 sendok makan garam

Sambal :
a.    Terasi sedikit
b.    Daun jeruk nipis 2 lembar, kemudian dibuang bagian batang daunnya
c.    Cabe merah keriting 1 buah
d.    Cabe rawit merah 10 buah
e.    Garam secukupnya
f.    Tomat merah 1 buah
g.    Gula secukupnya
h.    Bawang merah 2
i.    Bawang putih 2
j.    Sasa penyedap rasa secukupnya
k.    Masako secukupnya

B.    Proses Pembuatan
1.    Pertama ayam dilumuri air jeruk lemon/nipis dan 1 sendok teh garam dan diamkan 15 menit. Cuci bersih kembali.
2.    Rebuslah air dan masukkan bumbu yang dihaluskan, serai, jahe, daun salam, dan lengkuas, cicipi rasa bumbunya.
3.    Kemudian masukkan potongan ayam ke dalam air rebus itu dan masak dengan api sedang hingga ayam lunak. Angkat dan tiriskan.
4.    Terakhir Goreng ayam hingga matang. Kalau sudah matang, angkat lalu penyet / tekan ayam.
5.    Untuk sambal: siapkan minyak, lalu goreng semua bumbu (bawang putih, bawang merah, tomat, terasi, cabe rawit dan cabe besar dengan api kecil.
6.    Setelah bumbu matang, ulek semua bumbu yang sudah digoreng. Campur dengan garam, sasa, masako dan terakhir jeruk nipis.
7.    Setelah selesai, lalu hidangkan ayam yang sudah dipenyet dengan campuran sambal terasi.



BAB V
KEUANGAN


A.   Biaya Variabel dan Biaya Tetap
1.    Biaya Variabel
         No    Keterangan          Banyaknya     Harga /Satuan                Jumlah
          1    Ayam                     150 kg          Rp  30.000,00     Rp   4.500.000,00
          2    Jahe                         30 buah       Rp      500,00      Rp       15.000,00
          3    Lengkuas                 60 ruas        Rp      500,00      Rp       30.000,00
          4    Serai                        60 buah       Rp      500,00      Rp       30.000,00
          5    Daun Salam             60 lmbr        Rp      500,00      Rp       30.000,00
          6    Bawang Putih         300 siung       Rp      200,00      Rp       60.000,00
          7    Kunyit                      30 buah       Rp      500,00      Rp       15.000,00
          8    Kemiri                    240 butir       Rp      500,00      Rp     120.000,00
          9    Garam                      10 bks        Rp   1.000,00      Rp       10.000,00
         10    Jeruk lemon /Nipis   30 buah      Rp    1.000,00     Rp       30.000,00
         11    Minyak Goreng        60 L           Rp  10.000,00     Rp     600.000,00
         12    Tomat                      30 buah      Rp       500,00     Rp       15.000,00
         13    Cabe Rawit              75 ons       Rp    4.000,00     Rp      300.000,00
         14    Cabe Merah            10 ons        Rp    3.000,00     Rp       30.000,00
         15    Bawang Merah        60 siung      Rp       200,00     Rp       12.000,00
         16    Masako                   30 bks        Rp       500,00     Rp       15.000,00
         17    Gula                         30              Rp    1.500,00     Rp       45.000,00
         18    Terasi                      30 bks        Rp       500,00     Rp       15.000,00
         19    Sasa                        30 bks        Rp       500,00     Rp       15.000,00
         Total  Biaya Variabel Selama Sebulan                            R p  5.887.000,00

2.    Biaya Tetap
         No    Keterangan           Banyak    Harga/ Satuan        Jumlah            B. Penyusutan
          1      Wajan                         1     Rp 70.000,00      Rp   70.000,00      Rp 3.000,00
          2      Baskom                      1     Rp 21.500,00      Rp   21.500,00      Rp    900,00
          3      Pisau                           3     Rp 35.000,00      Rp 105.000,00      Rp 4.400,00
          4      Cobek                        1     Rp 40.000,00      Rp   40.000,00      Rp 1.700,00
          5      Talenan                       2     Rp 15.000,00      Rp   30.000,00      Rp 1.250,00
          6      Mangkok                    2     Rp 11.000,00      Rp   22.000,00      Rp    950,00
          7      Sendok                       2     Rp   4.000,00      Rp     8.000,00      Rp    400,00
          8      Serok                          1    Rp  20.000,00      Rp   20.000,00      Rp    850,00
          9      Spatula                        1    Rp  15.000,00      Rp   15.000,00      Rp    650,00
         10     Tabung gas                  1     Rp107.000,00     Rp 107.000,00      Rp 4.500,00
         11     Kompor                      1     Rp157.300,00     Rp 157.300,00      Rp  3.300,00
         12     Regulator dan Selang   1     Rp213.000,00     Rp 213.000,00      Rp  6.000,00
         13     Sarung tangan              1     Rp  15.000,00     Rp   15.000,00      Rp     650,00
         Total Biaya Tetap Selama Sebulan                           Rp 823.800,00      Rp28.550,00

B.    Perhitungan Harga Pokok Produksi
Biaya Bulanan  :  
Biaya Variabel                       Rp 5.887.000,00
Biaya Gas, Listrik dan Air     Rp    150.000,00
Biaya Pegawai                      Rp 1.500.000,00
Biaya Penyusutan                  Rp      28.550,00
Jumlah                                  Rp 7.565.550,00
Jumlah biaya per hari             Rp   252.185,00
 RP. 7.565.550,00 : 30 hari    
Harga Pokok Produksi           Rp      5.043,70
Rp. 252.185,00 : 50 porsi   

C.    Modal Awal
Total biaya awal     = Biaya Variabel + Biaya Tetap
= Rp 5.887.000,00 + Rp 823.800,00
= Rp 6.710.800,00

D.    Perhitungan Harga Jual
Ayam Penyet Satuan
Harga Jual    = HPP + laba X
X             = Rp 5.100 + 100% X
X             = Rp. 5.100 + Rp. 5.100
X             = Rp. 10.200 atau Rp. 11.000,00/porsi
Jadi, harga jual untuk Ayam Penyet satuan adalah Rp 11.000,00/porsi

E.    Perhitungan Laba Bersih
Pendapatan
Ayam Penyet (Rp 11.000,00 x 50 porsi x 30 hari)    Rp16.500.000,00
Pengeluaran :
Biaya Produksi                    Rp 5.887.000,00
Biaya Gas, Listrik dan Air    Rp    150.000,00
Biaya Pegawai                     Rp 1.500.000,00
Biaya Penyusutan                 Rp      28.550,00
Jumlah                                                                      (Rp7.565.550,00)
Laba Bersih                                                               Rp. 8.934.450,00
Jadi, laba bersih tiap bulan dengan asumsi satu hari terjual sebanyak 50 porsi adalah sebesar Rp. 8.934.450,00.

F.    Perhitungan Break Event Point (BEP)
BEP/porsi =    FC
                     P-VC   
BEP/porsi =   Rp.1.678.550,00
                 Rp. 11.000 – Rp.5.100
BEP/porsi =  329,13 atau 330 porsi per bulan
BEP per hari yaitu sebanyak:
330 porsi : 30 hari = 11 porsi per hari
Jadi, perusahaan untuk mencapai BEP per hari harus menjual sebanyak  11 porsi.

Pengembalian Modal
BEP/porsi =    Total modal awal
                   Keuntungan per bulan
BEP/porsi = Rp 6.710.800,00
                    Rp.8.934.450,00.
BEP/porsi = 0.75 bulan
Jadi, perusahaan akan mampu mengembalikan modal awal setelah 0.75 bulan. Dengan target pesimis hanya dapat menjual 25 porsi/hari sehingga mampu mengembalikan modal setelah 1.5 bulan.



BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa usaha Ayam Penyet ini dapat membuka peluang usaha yang cukup besar dengan memperkuat konsep dan pemasaran yang akan dilakukan agar usaha ini lebih maju dan lebih besar lagi.
Salah satu bisnis makanan yang saat ini digemari adalah Ayam Penyet terutama bagi para penyuka sambal. Banyaknya penggemar Ayam Penyet meliputi kalangan bawah sampai kalangan atas menjadikan bisnis ini sebagai bisnis yang menjanjikan untuk memberikan keuntungan dan tidak mudah mengalami penurunan karena bisnis ini bukan merupakan bisnis musiman. Ayam Penyet memiliki cita rasa khas dengan harga ekonomis dan mudah dijangkau.

B.    Saran
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus, tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah meskipun usaha tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dalam menjalankan usaha adalah suatu keharusan.
Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan yaitu modal terus berkurang. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah dan terhindar dari resiko yang lebih besar.
This Is The Newest Post
This Is The Oldest Page
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

Advertiser